mejapoker88

mejapoker88

Senin, 31 Agustus 2015

Bercinta Dengan Kakak Sahabatku

cerita-sex-bercinta-dengan-kakak-sahabatkuCerita Sex: Bercinta Dengan Kakak Sahabatku – Ist
“hendra..kapan ngerjain tugas nih? besok dikumpulin cuy!!!” tanyaku pada sahabatku.
“sekarang aja deh, kita ngerjain dirumah gw”
aku dan hendra memang 1 kelompok untuk menyalesaikan tugas analisa perancangan sistem. tugas yang belakangan ini membuat otakku sedikit kacau. aku dan hendra berteman sejak semester awal. entah hal apa yang membuat kami bisa berteman sampai saat ini. tapi yang jelas hendra teman terbaikku. saking akrabnya kami untuk menginap dirumahnya pun sudah hal biasa bagiku. semua anggota keluarganya pun mengenalku. ya, jhoni darmawan (nama samaran) itulah aku.
mobil hendra melesat membelah jalanan ibu kota. matahari sore memancarkan sinar kekuningan. membuat pemandangan gedung bertingkat menjadi lebih indah. waktu di jam tanganku menunjukkan jam 4 sore. lalu lintas saat ini belum terlalu padat. hendra pun makin menginjak dalam pedal gas mobilnya, membuat perjalanan kami menuju rumah hendra lebih singkat. rumah 2 lantai dengan pekarangan yang luas berdiri kokoh.
“masuk jhon, bokap nyokap gw lg gak ada” ajak hendra.
“mang bokap nyokap lo kemana?”
“lagi ada acara di surabaya”
“oh” jawabku singkat.
kami pun masuk ke dalam rumah mewah milik keluarga hendra. sangat beruntung bocah ini. di beri harta yang cukup berlimpah. menaiki tangga menuju kamar hendra di lantai dua. kamar cukup besar dengan fasilitas dan elektronik yang cukup lengkap. tv flat, ac, dvd, dan lai-lain.
“tuh jon laptopnya. tinggal pake aja. gue mandi dulu ya”
“gue bingung mulai dari mana nih ndra?”
“catetannya ada di file gue. lo copy paste aja. nanti tinggal tambahin”
“oke deh”
aku mulai mengutak atik tugas yang membebaniku saat ini. dengan sedikit usaha dan pikiran akhirnya selesai sebagian. hendra keluar dari kamar mandi. rambutnya masih basah. handuk masih membelit di pinggangnya. aku masih duduk di depan laptop dengan pikiran yang mulai jenuh dengan tugas.
“kenapa lo jhon?” tanya hendra.
“mumet nih gue. lo lanjutin nih. ntar tinggal di gabungin”
“hahahahahahahaha. gue kira lo kenapa? yaudah istirahat dulu sana!”
bi yum datang membawa nampan berisi se-pitcher besar sirup dan sepiring wafer coklat ke kamar hendra.
“saya kira siapa? nggak taunya mas jhoni. monggo di minum mas”
“makasih bi yum”
bi yum, pembantu rumah tangga keluarga hendra sejak dulu. sangat setia melayani keluarga hendra. bi yum kenal akrab denganku karena aku memang sering menginap dirumah hendra. tak asing lagi wajahku di kediaman keluarga hendra.
“sana lo istirahat! sini biar gue yang lanjutin” sergah hendra.
“eh, kakak lo mana ndra?” tanyaku seraya merebahkan badan di atas renjang empuk.
“siapa? gia?”
“ya kakak lo emang siapa lagi selain si gia”
“hehehehehehehe. nggak tau gue. paling dirumah temennya”
gia (nama samaran), kakak perempuan hendra. gadis dengan tinggi semampai dan rambut terurai agak pirang. yang selalu bercanda dan berbincang denganku. gadis supel dan baik. anak tertua di keluarga ini sedang menyelesaikan studinya di sebuah universitas ternama di ibukota. namun sedari tadi tak kulihat wajah oval miliknya.
hari makin senja. matahari makin tenggelam di ufuk barat. awan makin gelap dan lampu telah dinyalakan. hendra masih setia duduk di depan laptop, menggerakkan jarinya memijit-mijit huruf demi huruf di keyboard. kata demi kata bermunculan di layar monitor. dan hampir selesai tugas kelompok kami. jari hendra terhenti karena dering telepon genggam miliknya.
“iya sayang…” kata-kata hendra menutup pembicaraannya di telepon.
pasti itu liza (nama samaran), cewek asal jogja yang ia pacari sejak setahun yang lalu. wajahnya ayu khas orang jawa, dengan alis tebal dan bulu mata lentiknya. pipinya agak tembem. giginya berhiskan kawat dengan karet warna-warni sebagai hiasan.
“jhon, gue cabut bentar ya. si Liza minta jemput”
“yaaahh, sendirian dong gue disini?”
“yaelah lu.. kayak baru pertama kali aja kesini. biasanya juga semaunya aja disini”
“kan nggak enak kalo nggak ada lo”
“udah, gue cabut dulu. kalo mau butuh apa-apa minta ama bi yum aja. cabut ya!”
“iye iye”
tugas kami hampir selesai. aku melanjutkan mengerjakan tugas. tak apalah, nanti biar hendra yang menjilidnya. kurang dari seperempat jam tugas pun telah kuselesaikan. lelah bercampur lapar yang kini kurasakan. ada baiknya minta bi yum membuatkan mie goreng untukku. aku keluar kamar, menuruni tangga menuju dapur. angka digital di arlojiku menunjukkan pukul delapan. namun rumah ini sangat sepi. tak ada suara. kulihat kamar bi yum, lampunya telah padam. pertanda beliau telah tidur. terpaksa kubuat mie goreng sendiri. tak berapa lama, terdengar suara gerbang depan terbuka dan gerungan suara mobil memasuki pelataran. mungkin hendra dan liza datang. jika meraka datang, lebih baik tidak usah membuat mie, pikirku. karna pasti nanti liza akan mengajak kami makan biasanya.
setelah kuintip melalui jendela ruang tengah. ternyata bukan hendra, melainkan gia. gia keluar mobil dengan terburu-buru. membuka pintu rumah dengan gegas. langkahnya sempat terhenti ketika melihatku di depan meja makan. kemudian ia naik ke lantai atas, dan masuk kedalam kamarnya. belum sempat aku menyapanya, ia sudah mengurung diri dalam kamarnya dan rumah ini kembali sepi. diam. kulanjutkan membuat mie untuk makan malamku.
sedang asik menikmati mie goreng sambil menonton film, tiba-tiba pintu kamar hendra diketuk. aku bergegas membuka pintu. gia berdiri di depan pintu dengan mata yang basah. aku hanya terdiam.
“lo punya rokok jhon?” tanya gia.
“eh..emm..a..punya kok” aku gagap.
“gue minta donk!”
dengan sigap kuambil rokok yang tergeletak didepan tv. aku tidak berani bertanya, ada apa sebenarnya. menurutku itu bukan permasalahanku. jika kubertanya, yang kutakutkan gia malah marah kepadaku.
“makasih jhon” ia pun berlalu.
“emm..gi” mulutku tiba-tiba berbicara dengan otomatis. ah, bodohnya aku!!
“kenapa jhon?”
“a..a..ada yang bisa gue bantu?” tanyaku gagap.
gia hanya membalas dengan senyuman. kemudian beranjak pergi meninggalkanku. tak kuhabiskan mie goreng sisa tadi. tangisan gia dan mata yang basah mengganggu pikiranku. aku keluar mencari udara segar. duduk didepan kolam renang sambil menikmati secangkir kopi.
“jhoni..jhon..” panggilan gia membuyarkan pandangan kosongku.
“kenapa gi?”
“boleh gue duduk bareng lo disitu?”
“ya bolehlah. ini kan rumah lo”
kemudian gia menghampiriku. duduk di bangku sebelahku. aku kembali diam.
“gue abis dioutusin jhon” kata gia membuka obrolan.
“sama si Yudit (nama samaran)?” tanyaku.
“iya, padahal gue udah pacaran empat tahun. tiba-tiba aja dia mutusin gue dan ngasih undangan pernikahan”
“aduh, yang sabar ya gi”
“iya, gue harus belajar terima keputusan kalo ini yang terbaik”
“lo kan masih punya keluarga yang sayang banget sama lo. lo punya temen-temen yang baik-baik juga. lo punya semua
orang yang sayang sama lo. jadi, lo harus kuat gi” gie hanya tersenyum.
“makasih jhon. kata-kata lo dalem. gue emang harus kuat”
“iyalah. ada gue kok gi. ya, walaupun gue nggak berarti apa-apa. hehehehehehe”
“hahahahahahaha” gia tertawa lebar.
“saat ini lo berarti banget buat gue jhon. lo udah tenangin hati gue. makasih ya jhon”
“iya sama-sama. buat kakak sahabat gue apa sih yang enggak”
“jhon!”
“ya, kenapa gi?”
“gue boleh peluk lo nggak?”
aku kikuk. aku diam. mematung.
“emmm..bo..boleh kok. boleh. kalo itu bikin hati lo tenang”
gia memelukku erat. hangat. wangi tubuhnya sangat khas. rambutnya lurus terurai. ku elus-elus rambutnya. cukup lama kami berpelukan.
“jhon, lo mau kan temenin gue malem ini?” tanya gia. pertanyaan yang aneh menurutku.
“i..iya. gue temenin lo malem ini”
wajah gia mendekat kearah wajahku. matanya terpejam. aku makin kikuk. gia mencium bibirku. aku hanya diam. tak membalas. dilumatnya bibirku. lidahnya bermain. aku tetap diam. gia makin buas menciumi bibirku. akhirnya kubalas cium. melumat bibirnya. memainkan lidahku. basah. bibirku dan bibirnya basah. pelukan gia makin erat. makin hangat, hingga akhirnya panas. tak hanya bibirnya yang bermain. tangan gia perlahan-lahan menjamah tubuhku. memilin-milin puting kecilku. aku terangsang. tubuhku bergetar. dan kami masih saling melumat bibir.
kali ini tangan gia makin nakal. resleting jeans-ku dibukanya. merogoh isinya. mengusap-usap pelan penisku. seketika penisku tegang tingkat tinggi. tangannya aktif membuka ikat pinggang dan kancing jeans-ku. di buka jeans dan cd-ku. penisku menjulur keras. menegang dan besar. gia hanya tersenyum melihat ukuran penisku. ia mengambil posisi jongkok. kemudian melumat penisku. lidahnya lincah bermain. maju mundur kepalanya memainkan penisku. aku keranjingan. namun, was-was juga menghantuiku. jika ternyata hendra pulang. apa yang harus kulakukan?
“gi, kalo hendra pulang gimana?”
ia menghentikan lumatannya.
“kita ke kamar tamu aja yuk!”
kamar tamu yang letaknya di halaman belakang memang kamar yang cukup nyaman. tak pernah ada yang menempati. dan permainan mulut gia dilanjutkan di kamar ini. diatas ranjang yang empuk dan suhu dingin yang dihembuskan dari ac.
aku terlentang dengan penis berdiri menjulang. gia masih dengan senang terus melumat penisku. sambil melepas pakaiannya, terus ia lumat penisku. mataku terpejam merasakan nikmat yang luar biasa. payudara mungilnya menggantung indah di tubuh putihnya. putingnya merah kecoklatan. tak sabar ingin kugigit-gigit puting payudaranya. gia menyudahi permainan mulutnya. kini aku yang melahap vaginanya. kujilat-jilat klitorisnya, sambil memilin-milin puting payudaranya. ia mendesah pelan. sangat pelan.
“aaaaahhh..jhoniiii”
terus kujilati klitorisnya. sesekali menyedotnya dalam-dalam. memainkan lidahku dengan nakal. gia makin terangsang. kini kumainkan payudaranya. kuhisap putingnya yang mungil menggoda. sesekali kuperas dan kuremas kuat payudaranya. ia keranjingan. desahan demi desahan terlontar dari mulutnya. aku masih asik memainkan payudaranya. bentuknya yang mungil membuatku makin terangsang. kini kami sudah bugil sepenuhnya. tak selembar kain pun menutupi tubuh kami. dua jariku asik mencolok-colok vaginanya. sementara mulutku masih terus menghisap puting gia. tubuhnya bergetar. kukunya mencakar punggungku. gia sangat terangsang.
“aaaahhh..jhoniii…jhoniii”
“aaaaahhh..”
“masukin jhon..pelan-pelan yaaa” pintanya.
perlahan penisku memasuki lubang vaginanya. rapat. licin. hangat. nikmat. sungguh nikmat. vaginanya mencengkram erat penisku. gia mendesah pelan. tangannya mencakar-cakar sprei. kugoyangkan pinggulku. maju mundur. penisku menari didalam vaginanya. aku menindih tubuh gia yang kecil. pahanya terbuka lebar. bulu-bulu kemaluannya agak jarang. menambah keindahan vaginanya. sambil terus penisku bermain di dalam vaginanya, lidahku tetap menjilati puting payudaranya. warna merah kecoklatan. aku terus menggoyangkan pinggulku. vaginanya sungguh rapat. rasanya hangat dan nikmat. tak kusadari peluhku membasahi jidat. terus kugenjot tubuh gia. sesekali dengan tempo yang cukup cepat.
“aaaaaahhh..aaaaahhh..” gia mendesah hebat.
“terus jhoni…teruuuusss..aaaaaahhh”
makin kutambah kecepatan goyangan pinggulku. gia pun berkeringat. terus ku genjot tubuhnya, sambil kuremas-remas payudaranya. gia memelukku erat. lagi-lagi kukunya mencakar punggungku. sakit pun kuhiraukan. vaginanya basah.
“aaaaaahhh..jhoniiiiii”
“uuuhhh..uuuuhhh..”
desahannya membuatku makin terangsang. penisku menikmati rapatnya vagina gia. payudaranya bergoyang-goyang seiring genjotanku. penisku terus menghujam vaginanya.
“aaaaaahhhhh..aahhhh..jhoniiii”
“jhoniii..gue mau keluar jhon..”
“aaahhh..aaahhh”
“terus jhoniiiii..teruuusss..aahhh”
desahannya makin sering. hantaman penisku makin kuat. kemudian cairan hangat membanjiri vaginanya. ia klimaks.
“aaaaaaaahhhhh..aaaaaahhhh”
aku pun hampir klimaks. ku percepat goyanganku. penisku makin panas.
“gu..gu..gue..hhaaahhh..hhaaahh..mau keluar gi..hhaaahh” dengan napas terengah-engah.
“keluarin di badan gue aja jhon..aaaahhh..aaaahhh” penisku bertambah panas. vaginanya telah banjir. dan aku pun hendak klimaks. kucabut penisku dari dalam vaginanya. kusemburkan cairan maniku di atas payudaranya.
hangat. nikmat.
“aaaaaahhh..aaaaaahhh” terus kupompa keluar cairan maniku. membanjiri payudara putihnya.
“aaaaaahhh..terus jhoniiii” pinta gia.
gia melumat penisku. menyedot habis cairan maniku. tubuhku gemetar nikmat. bulu romaku berdiri. terus ia jilati penisku. tak ia hiraukan payudara putihnya yang basah oleh maniku. terus melumat penisku. hingga akhirnya ia mencium keningku mesra. - Mejapoker88


Kamis, 27 Agustus 2015

Numpang Pulang di Bayar Sex


Cerita Mesum – Numpang Pulang di Bayar Sex

Mejapoker88 - Waktu sudah menunjukan pukul jam 6 malam, disitu wanita yang panggilannya Lia itu hendak pulang dari kampus, Natalia saat ini semester 4 di fakultas Ekonomi, dia berjalan menuju halte yang mana wktu itu dia sedang naik angkot, dengan rasa curiga Natalia memandang disekitarnya seolah olah mata para cowok yang jualan rokok itu melototi dia.
Baru sadar ternyata Natalia hari itu memakai pakaian yang super sexy, dengan kaos putih yang transparan lengan pendek dengan belahan didadanya sehingga toketnya yang berukuran 36C seolah olah ingin melompat di BHnya, dengan kulit putih ditambah pakai rok mini terlihat paha mulusnya terpampang terlihat jelas.
”Buset, baru sadar gue kalo hari ini gue pake uniform sexy gue demi ngadepin ujiannya si Hutabarat, biar dia gak konsen”, pikir Natalia.
Biasanya Natalia bila naik angkot menggunakan pakaian t-shirt atau kemeja yang lebih tertutup dan celana panjang jeans, demi menghindari tatapan dan ulah usil cowok-cowok di jalan. Siang tadi Natalia ke kampus datang numpang mobil temannya, Angel. Tapi si Angel sudah pulang duluan karena kuliahnya lebih sedikit.
Natalia tambah salah tingkah karena cowok-cowok di halte tersebut mulai agak berani ngliatin belahan tokednya yang nongol lebih dekat lagi. ”Najis, berani amat sih nih cowok-cowok mlototin toked gw”, membatin lagi si Natalia. Natalia menggunakan bukunya untuk menutupi dadanya, tapi mereka malah mengalihkan pandangan mesumnya ke pantat Natalia yang memang bulat sekal dan menonjol.
Makin salah tingkahlah si Natalia. Mau balik ke kampus, pasti sudah gelap dan orang sudah pada pulang. Mau tetap di halte nungguin angkot, gerah suasananya. Apalagi kalo naik bus yang pasti penuh sesak jam segini, Natalia tidak kebayang tangan-tangan usil yang akan cari-cari kesempatan untuk menjamahi tubuhnya. Sudah kepikiran untuk naik taxi, tapi uang tidak ada.
Jam segini di kos juga kosong, mau pinjam uang sama siapa bingung. Natalia coba alternatif terakhir dengan menelpon Albert cowoknya atau si Angel atau Dessy teman2nya yang punya mobil, eh sialnya HP mereka pada off. ”Buset, sial banget sih gue hari ini.”
Mulailah celetukan mesum cowok-cowok di halte dimulai ”Neng, susunya mau jatuh tuh, abang pegangin ya. Kasihan, pasti eneng keberatan hehe”. Pias! Memerahlah muka Natalia. Dipelototin si tukang ojek yang berani komentar, eh dianya malah balas makin pelototin toked si Natalia. Makin jengahlah si Natalia.
Tiba-tiba sebuah sedan BMW hitam berhenti tepat di depan Natalia. Jendelanya terbuka, dan nongolah seraut wajah hitam manis berambut cepak sambil menyeringai, si Ethan. Cowok fakultas Ekonomi satu tahun di atas Natalia, berkulit hitam, tinggi besar, hampir 180cm.
”Van, jualan lo disini? Hehe”.Natalia membalas
”Sialan lo, gue ga ada tumpangan neh, terpaksa tunggu bus. Than, anter gue ya” pinta Natalia.
Natalia sebenarnya enggan ikut bersama si Ethan karena dia terkenal suka main cewek. Tapi, dilihat dari kondisi sekarang, paling baik memang naik mobil si Ethan. Tapi si Ethan malah bilang ”Wah sory Van, gue harus pergi jemput nyokap gue.
Arahnya beda sama kosan elo”. ”Than, please anter gue ya. Ntar gw traktir deh lo” rajuk Natalia. Sambil nyengir mesum Ethan berucap ”Wah kalo ada bayarannya sih gue bisa pertimbangin”. ”Iya deh, ntar gue bayar” Natalia asal ucap, yang penting bisa pergi segera dari halte tersebut. ”Hehe sip” kata Ethan sambil membuka pintu untuk Natalia. Natalia masuk ke dalam mobil Ethan, diiringi oleh pandangan sebel para cowok-cowok di halte yang kehilangan santapan rohani.Mobil Ethan mulai menembus kemacetan ibu kota.
”Buset dah lo Van, sexy amat hari ini”.
Kata Natalia ”Gue sengaja pake uniform andalan gue, karena hari ini ada ujian lisannya si Hutabarat, Akuntasi Biaya. Biar dia ga konsen, n kasi gw nilai bagus hehe”.
”Gila lo, gue biarin bentar lagi, lo udh dient*tin sama tu abang-abang di halte haha” balas Ethan.
“Sial, enak aja lo ngomong Than” maki Natalia.
Sambil mengerling ke Natalia, Ethan berucap “Van, bayaran tumpangan ini, bayar sekarang aja ya”. ”Eh, gue bawa duit cuma dikit Than. Kapan2 deh gue bayarin bensin lo” balas Natalia. “Sapa yang minta diduitin bensin, Non” jawab Ethan. “Trus lo mau apa? Traktir makan” tanya Natalia bingung. “Ga. Ga perlu keluar duit kok. Tenang aja” ucap Ethan misterius. Semakin bingung si Natalia.
Sambil menggerak-gerakan tangan kirinya si Ethan berkata ”Cukup lo puasin tangan kiri gue ini dengan megangin toked lo. Nepsong banget gue liatnya”. Seringai mesum Ethan menghiasi wajahnya. Seperti disambar petir Natalia kaget dan berteriak ”BANGSAT LO THAN. LO PIKIR GUE CEWE APAAN!!”.
Pandangan tajam Natalia pada wajah Ethan yang tetap cengar-cengir. “Yah terserah lo. Cuma sekenyot dua kenyot doang. Apa lo gue turunin disini” kata Ethan. Pada saat itu mereka telah sampai di daerah yang gelap dan banyak gubuk gelandangan. Natalia jelas ogah.
“Bisa makin runyam kalo gue turun disini. Bisa2 gue digangbang” Natalia bergidik sambil melihat sekitarnya. ”Ya biarlah si Ethan bisa seneng-seneng bentar nggranyangi toked gue. Itung-itung amal. Kampret juga si Ethan ini”. Akhirnya Natalia ngomong ”Ya udah, cuma pegang susu gue doang kan.
Jangan lama-lama” Natalia ketus. ”Ga kok Van, cuma sampe kos lo doang” kata Ethan penuh kemenangan. ”Sialan, itu sih bisa setengah jam sendiri. Ya udhlah, biar cepet beres nih urusan sialan” pikir Natalia.
Tangan kiri Ethan langsung terjulur meraih toked Natalia sebelah kanan bagian atas yang menonjol dari balik t-shirtnya. Natalia merasakan jari-jari kasar Ethan dikulit tokednya mulai membelai-belai pelan. Darah Natalia agak berdesir ketika merasakan belaian itu mulai disertai remasan-remasan lembut pada toked kanan bagian atasnya.
Sambil tetap menyetir, Ethan sesekali melirik ke sebelah menikmati muka Natalia yang menegang karena sebal tokednya diremas-remas. Ethan sengaja jalanin mobil agak pelan, sementara Natalia tidak sadar kalau laju mobil tidak secepat sebelumnya, karena konsen ke tangan Ethan yang mulai meremas-remas aktif secara bergiliran kedua bongkahan tokednya.
Nafas Natalia mulai agak memburu, tapi Natalia masih bisa mengontrol pengaruh remasan-remasan tokednya pada nafsunya ”Enak aja kalo gue sampe terangsang gara-gara ini” pikir Natalia. Tapi Ethan lebih jago lagi, tiba-tiba jari-jarinya menyelusup kedalam t-shirt Natalia, bahkan langsung masuk kedalam BH-nya yg satu ukuran lebih kecil.
Toked Natalia yang sebelah kanan terasa begitu penuh di telapak tangan Ethan yang sebenarnya lebar juga. ”Ahh…!” Natalia terpekik kaget karena manuver Ethan. ”Hehe buset toked lo Van, gede banget. Kenyal lagi. Enak banget ngeremesinnya. Tangan gue aja ga cukup neh hehe” ujar Ethan penuh nafsu.
Ethan melanjutkan gerakannya dengan menarik tangan kirinya beserta toked Natalia keluar dari BH-nya. Toked sebelah kanan Natalia kini nongol keluar dari wadahnya dan terekspos full. ”Wuah..buset gedenya. Pentilnya juga gede neh. Sering diisep ya ” kata Ethan vulgar. ”Bangsat lo Than. Kok sampe gini segala” protes Natalia berusaha mengembalikan tokednya kedalam BH-nya.
angan Natalia langsung ditahan oleh Ethan ”Eh, inget janji lo. Gue boleh ngremesin toked lo. Mo didalam BH kek, di luar kek, terserah gue”. Sambil cemberut Natalia menurunkan tangannya. Penuh kemenangan, Ethan kembali menggarap toked Natalia yang kini keluar semuanya.
Remasan-remasan lembut di pangkal toked, dilanjutkan dengan belaian memutar disekitar puting, membuat Natalia semakin kehilangan kendali. Nafasnya mulai memburu lagi. Apalagi Ethan mulai memelintir-melintir puting Natalia yang besar dan berwarna pink. Gerakan memilin-milin puting oleh jari-jari Ethan yang kasar memberikan sensasi geli dan nikmat yang mulai menjalari toked Natalia.
Perasaan nikmat itu mulai muncul juga disekitar selangkangan. Perasaan geli dan getaran-getara nikmat mulai menjalar dari bawah puser menuju ujung selangkangan Natalia. ”Ngehek nih cowok. Puting gue itu tempat paling sensitif gue. Harus bisa nahan!” membatin si Natalia.
Tapi puting Natalia yang mulai menegang dan membesar tidak bisa menipu Ethan yang berpengalaman. ”Hehe mulai horny juga nih lonte. Rasain lo” pikir Ethan kesenangan. Karena berusaha menahan gairah yang semakin memuncak, Natalia tidak sadar kalau Ethan sudah mengeluarkan kedua bongkah tokednya. Tangan kiri Ethan semakin ganas meremas-remas toked dan memilin-milih kedua puting Natalia.
Ucapan-ucapan mesum pun mulai mengalir dari Ethan “Nikmatin aja Van, remasan-remasan gue. Puting lo aja udh mulai ngaceng tuh. Ga usah ditahan birahi lo. Biarin aja mengalir. memek lo pasti udah mulai basah sekarang”. Natalia sebal mendengar ucapan-ucapan vulgar Ethan, tapi pada saat yang sama ucapan-ucapan tersebut seperti menghipnotis Natalia untuk mengikuti libidonya yang semakin memuncak. Natalia juga mulai merasakan bahwa celana dalamnya mulai lembab.
“Sial..memek gue mulai gatel. Gue biarin keluar dulu kali, biar gue bisa jadi agak tenangan. Jadi habis itu, gue bisa nanganin birahi gue walopun si Ethan masih ngremesin toked gue” pikir Natalia yang mulai susah menahan birahinya. Berpikir seperti itu, Natalia melonggarkan pertahanannya, membiarkan rasa gatal yang mulai menjalari memeknya menguat. Efeknya langsung terasa.
Semakin Ethan mengobok-ngobok tokednya, rasa gatal di memek Natalia semakin memuncak. “BUSETT. Cuma diremes-remes toked gue, gue udah mo keluar”. Natalia menggigit bibir bawahnya agar tidak mendesah, ketika kenikmatan semakin menggila di bibir memeknya. Ethan yang sudah memperhatikan dari tadi bahwa Natalia terbawa oleh birahinya, semakin semangat menggarap toked Natalia.
Ketika melihat urat leher Natalia menegang tanda menahan rasa yang akan meledak di bawahnya, jari telunjuk dan jempol Ethan menjepit kedua puting Natalia dan menarik agak keras kedepan. Rasa sakit mendadak di putingnya, membawa efek besar pada rasa gatal yang memuncak di memiaw Natalia. Kedua tangan Natalia meremas jok kuat-kuat, dan keluar lenguhan tertahan Natalia “Hmmmffhhhhhhh….”. Pada saat itu, memek Natalia langsung banjir oleh cairan pejunya.
Pantat Natalia mengangkat dan tergoyang-goyang tidak kuat menahan arus orgasmenya. “Oh..oh..hmmffhh” Natalia masih berusaha menahan agar suaranya tidak keluar semua, tapi sia-sia saja. Karena Ethan sudah melihat bagaimana Natalia orgasme, keenakan karena tokednya dipermainkan. “Hahaha dasar lonte lo Van. Sok ga suka. Tapi keluarnya sampe kelonjotan gitu” Ngakak Ethan penuh kemenangan.
Nafas Natalia masih tidak beraturan, dan agak terbungkuk-bungkuk karena nikmatnya gelombang orgasme barusan. “Kampret lo Than” maki Natalia perlahan. “Lo boleh seneng sekarang. Tapi berikut ga bakalan gue keluar lagi. Gue udah ga horny lagi” tambah Natalia yang berpikir setelah dipuasin sekali maka libidonya akan turun. Tapi, ternyata inilah kesalahan terbesarnya.
Beberapa saat setelah memeknya merasakan orgasme sekali, sekarang malah semakin berkedut-kedut, makin gatal rasanya ingin digesek-gesek. ”Lho, kok memek gue makin gatel. Berkedut-kedut lagi. Aduuuh..gue pengen memek gue dikontolin sekaraangg..siaall..” sesal Natalia dalam hati. Ethan seperti tahu apa yang berkecamuk dalam diri (dan memek) Natalia. Walaupun Natalia bilang dia tidak horny lagi, tapi nafasnya yang memburu dan putingnya yang semakin ngaceng mengatakan lain. Ethan menghentikan mobilnya mendadak di pinggir jalan bersemak yang memang sangat sepi, dan tangannya langsung bergerak ke setelan kursi Natalia.
Tangan satunya langsung menekan kursi Natalia agar tertidur. Natalia yang masih memakai seatbealt, langsung ikut terlentang bersama kursi. ”EEHHH…APA-APAAN LO THAN??” Teriak Natalia. Tidak peduli teriakan Natalia, tangan kiri Ethan langsung meremas toked Natalia lagi, sedang tangan kanannya langsung meremas memek Natalia.
”OOUUHHHH……….!!” lenguh Natalia keras, karena tidak menyangka memeknya yang semakin gatel dan berkedut-kedut keras akan langsung merasakan gesekan, bahkan remasan. Akibatnya, Natalia langsung orgasme untuk kedua kalinya. Ethan tidak tinggal diam, ketika badan Natalia masih mengejang-ngejang, jari-jarinya menggesek-gesek permukaan celana dalam Natalia kuat-kuat. Akibatnya, gelombang orgasme Natalia terjadi terus-menerus.
”Oouuuhh…Aghhhh…Ouhhhhhhhh hh Ethaannnnn…!! Teriak Natalia makin keras karena kenikmatan mendadak yang menyerang seluruh selangkangan dan tubuhnya. Kedua tangan Natalia semakin kuat meremas jok, mata memejam erat dan urat-urat leher menonjol akibat kenikmatan yang melandanya. Ketika gelombang orgasme mulai berlalu, Natalia mulai membuka matanya dan mengatur pernafasannya. Rasanya jengah banget karena keluar begitu hebatnya di depan si Ethan. ”Aseem, napa gue keluar sampe kaya gitu sih. Bikin tengsin aja. Tapi, emang enak banget. Udah semingguan gue ga ngentot” batin Natalia.
Saat Natalia masih enjoy rasa nikmat yang masih tersisa, Ethan sudah bergerak di atas Natalia, mengangkat t-shirt Natalia serta menurunkan BH-nya kekecilan sehingga toked Natalia yang bulat besar terpampang jelas di depan hidung Ethan. Tersenyum puas dan napsu banget Ethan berucap ”Gilaa..toked lo Van. Gede banget, mengkal lagi. Harus gue puas-puasin ngenyotinnya ni malem”.
Ethan langsung menyergap kedua toked Natalia yang putingnya masih mengacung tegak. Mulutnya mengenyot toked yang sebelah kanan, sambil tangan kanannya meremas-remas & memilin-milin puting yang sebelah kiri. Diisap-isap, lidah Ethan juga piawai menjilat-jilat dan memainkan kedua puting Natalia. Gigitan-gigitan kecil dipadu remasan-remasan gemas jemari Ethan, membuat Natalia terpekik ”Ehhgghh ahh.. ahh.. Ehhtanhnn.. kahtanya.. kahtanya cuma pegang-pegang..kok.. kok sekarangg.. loh ngeyotin tohked guehh…ahh..ahh..” kata Natalia sambil tersengal-sengal nahan birahi yang naik lagi akibat rangsangan intensif di kedua tokednya. Ethan sudah tidak ambil pusing ”Hajar bleh. Kapan lagi gue bisa nikmatin toked kaya gini bagusnya”.
Sekarang kedua tangan Ethan menekan kedua toked Natalia ketengah, sehingga kedua putingnya saling mendekat. Kedua puting Natalia langsung dikenyot, dihisap & dimainin oleh lidah Ethan. Sensasinya luar biasa, Natalia semakin terhanyut oleh birahinya. Desahan pelan tertahan mulai keluar dari bibir ranum Natalia. Lidah Ethan mulai turun menyusuri perut Natalia yang putih rata, berputar-putar sejenak di pusernya.
Tangan kanan Ethan aktif membelai-belai dan meremas paha bagian dalam Natalia. ”Aah..ah.. emhh.. emh..Than.. lo ngapahin sihh..” keluh Natalia tak jelas. Dengan sigap Ethan menyingkap rok mini Natalia tinggi-tinggi. Memperlihatkan mini panty La Senza Natalia berwarna merah. Agak transparan, dibantu cahaya lampu jalan samar-samar memperlihatkan isinya yang menggembung montok. Jembi Natalia yang tipis terlihat hanya diatas saja, dengan alur jembi ke arah pusernya. ”Buseett..sexxyy bangett.. bikin konak gue ampir ga ketahan.” syukur Ethan dalam hati.
Tanpa babibu lagi jari-jari Ethan langsung menekan belahan memiek Natalia, dan Ethan langsung mengetahui betapa horny-nya Natalia ”Wah Van, memek lo udah becek banget neh. Panty lo aja ampe njeplak gini hehe”. Natalia cuma bisa menggeleng-geleng lemah, sambil tetap menggigit bibir bawahnya, karena jemari Ethan menenekan dan menggesek-gesek memeknya dari atas panty. ”Thaan..than..singkirinn tangan lo doong….emh..emh..” keluh Natalia perlahan, tapi matanya memejam dan gelengannya semakin cepat. ”Wah, harus cepat gw beri teknik lidah gue neh, biar si Natalia makin konak hehe” pikir Ethan napsu.
Cepat Ethan ambil posisi di depan selangkangan Natalia yang terbuka. Kursi Natalia dimundurkan agar beri ruang cukup untuk manuver barunya. Paha Natalia dibuka semakin lebar, dan Natalia nurut saja. Jemari Ethan meraup panty mungil Natalia, dan membejeknya jadi bentuk seperti seutas tali sehingga masuk kedalam belahan memek Natalia. Ethan mulai menggesek-gesekkan panty Natalia ke belahan memiawnya dengan gerakan naik turun dan kiri kanan yang semakin cepat. ”Aah.. aahh…ehmm..ehhmm.. uuh.. hapaan itu Etthann ahh…” desah Natalia keenakan, karena gesekan panty tersebut menggesek-gesek bibir dalam memeknya sekaligus clitorisnya. Ethan juga semakin konak melihat memek Natalia yang terpampang jelas.
Dua gundukan tembem seperti bakpau, mulus tanpa ada jembi di sekelilingnya, cuma ada dibagian atasnya saja.
”memek lo ternyata mantap & montok banget. Pasti enak kalo gue makan neh. Apalagi sampe gue genjot nanti hehe” ujar Ethan penuh nafsu. Panty Natalia dipinggirkan sehingga lidah Ethan dengan mudah mulai menjilati bibir memiaw Natalia. Tapi sebentar saja Ethan tidak betah dengan panty yang mengesek pipinya. Langsung diangkatnya pantat Natalia, dan dipelorotkan panty-nya.
Kini antara Ethan dan memek Natalia yang tembem dan mulus, sudah tidak ada penghalang apa-apa lagi. Ethan langsung menyosorkan mulutnya untuk mulai melumat bakpao montok itu. Tapi, Natalia yang tiba-tiba memperoleh kesadarannya, karena ada jeda sesaat ketika Ethan melepaskan pantynya, berusaha menahan kepala Ethan dengan kedua tanggannya. ”Gila lo Than, mo ngapain lo?? Jangan kurang ajar ya.
Bukan gini perjanjian kita!” ujar Natalia agak keras. Tapi kedua tangan Natalia dengan mudah disingkirkan oleh tangan kiri Ethan, dan tanpa dapat dicegah lagi mulut Ethan langsung mencaplok memek Natalia. Ethan melumatnya dengan gemas, sambil sekali lidah menyapu-nyapu clitoris dan menusuk-nusuk kedalam memiaw. Bunyi kecipakan ludah dan peju Natalia terdengar jelas. Konak Natalia yang sempat turun, langsung naik lagi ke voltase tinggi. Kepala Natalia mengangkat dan dari bibirnya yang sexy keluar lenguhan agak keras.
”Ouuuffhhh….eeahh…ah. .ah lo apain mehmmek gue Thann..” erang Natalia nyaris setengah sadar.
Rasa gatal yang hebat menyeruak dari sekitar selangkangannya menuju bibir-bibir memeknya. Rasa gatal itu mendapatkan pemuasannya dari lumatan bibir, jilatan lidah dan gigitan kecil Ethan. Tapi, semakin Ethan beringas mengobok-obok memek Natalia dengan mulut, dibantu dengan ketiga jarinya yang mengocok lubang memek Natalia, rasa gatal nikmat itu malah semakin hebat. Natalia sudah tidak dapat membendung konaknya sehingga desahan dan erangannya sudah berubah menjadi lenguhan.
” OUUHHHHG….. HMMPPHH… ARRGGHH.. HAHHH.. OUHHH..”.
Kepala Natalia menggeleng ke kiri dan kanan dengan hebatnya. Kedua tangannya menekan kepala Ethan semakin dalam ke selangkangannya. Pantatnya naik turun tidak kuat menahan rangsangan yang langsung menyentuh titik tersensitif Natalia. Rasa ogah & jaim sudah hilang sama sekali. Yang ada hanya kebutuhan untuk dipuaskan.
”ETHAANN…GILLAA… HOUUUHHH.. ENAAKK…. THANN…AHHH” Natalia semakin keenakan.
Ethan yang sedang mengobok-obok memek Natalia semakin semangat karena memek Natalia sudah betul-betul banjir. Peju dan cairan pelumas Natalia membanjir di mulut dan jok mobil Ethan. Jempol kiri Ethan menggesek-gesek clitoris Natalia, sedang jari-jari Ethan mengocok-ngocok lubang memek dan G-spot Natalia dengan cepat. ”Heh, ternyata lo lonte juga ya . Mulut lo bilang nggak-nggak mulu. Tapi memek lo banjir kaya gini. Becek banget” kata Ethan dengan semangat sambil tetap ngocok memiaw Natalia.
Dalam beberapa kocokan saja Natalia sudah mulai merasakan bahwa gelombang orgasme sudah diujung memeknya. Ketika Ethan melihat mata Natalia yang mulai merem melek, otot-otot tangan mulai mengejang sambil meremas jok mobil kuat-kuat dan pantat Natalia yang mulai mengangkat, Ethan tau bahwa Natalia akan sampai klimaksnya. Langsung saja Ethan menghentikan seluruh aktivitasnya di wilayah selangkangan Natalia.
Natalia jelas saja langsung blingsatan ” Ah..ah napa brentii…” sambil tangannya mencoba mengocok memeknya sendiri. Ethan dengan tanggap menangkap tangan Natalia, dan berujar ”Lo mau dituntasin?”. Natalia merajuk ”Hiyah.. Than.. gue udah konak banggett nih. Pleasee..kocokin lagi gue ya”. “Kalo gitu lo nungging sekarang” kata Ethan sambil menidurkan kursi sopir agar lebih lapang lagi dan ada pijakan buat Natalia nungging.
“Napa harus nungging Than” Natalia masih merajuk dan tangannya masih berusaha untuk menjamah memeknya sendiri. “Ayo, jangan bantah lagi” kata Ethan sambil mengangkat pantat Natalia agar segera menungging.
Natalia dengan patuh menaruh kedua tangannya di jok belakang, dengan kedua lutut berada di jok depan yang sudah ditidurkan. Posisi yang sangat merangsang Ethan, demi melihat bongkahan pantat yang bulat, dan memek tembem yang nongol mesum di bawahnya.
Cepat Ethan melepas sabuk dan celana panjangnya, lalu meloloskan celana dalamnya. Langsung saja kontol hitam berurat sepanjang 17cm dan berdiameter 4.5cm itu melompat tegak mengacung, mengangguk-ngangguk siap untuk bertempur. Natalia yang mendengar suara-suara melepas celana di belakangnya, menengok dan langsung kaget melihat kontol Ethan sudah teracung dengan gagahnya.
”Buset, gede juga tu kontol, hampir sama dg punya Albert” pikir Natalia reflek.
”Eh, lo mo ngontolin gue Than. Enak aja!” teriak Natalia dan mencoba untuk membalik badan.
Tapi Ethan lebih cepat lagi langsung menindih punggung Natalia, sehingga Natalia harus bertelekan lagi dengan kedua sikunya ke jok belakang. Ethan menggerakkan maju mundur pantatnya sehingga kontolnya yang ngaceng, menggesek-gesek bibir memek Natalia. ”Sshh…Than…mmhh.. jangan macem-macem lo ya!” ujar Natalia masih berupaya galak, tidak mau dikentot oleh Ethan.
Kedua tangan Ethan meraih kedua toked besar Natalia yang menggantung dan meremas-remasnya dengan ganas. Sambil menciumi dan menggigit tengkuk Natalia, Ethan berkata ”Udah deh, lo ga usah sok ga doyan kontol gitu. Kan lo yang mau dituntasin. Ini gue tuntasin sekalian dengan kontol gue. Lebih mantep timbang cuma jari & lidah hehe”. Remasan & pilinan di kedua toket dan serbuan di tengkuk dan telinga membuat gairah Natalia mulai naik lagi. Nafas Natalia mulai memburu.
Tapi Natalia masih mencoba untuk bertahan. Namun, gesekan kontol yang makin intense di bibir memek Natalia, betul-betul membuat pertahanan Natalia makin goyah. Kepalanya mulai terasa ringan, dan rasa gatal kembali menyerang memeknya dengan hebat.
”Hmffh…shh…awas lo Than kalo sampe hhemm.. sampe berani masukin kontol lo, lo bakal gue..hmff..gue….OUUHHHHH” omongan Natalia terputus lenguhannya, karena tiba-tiba Ethan mengarahkan pal-kon nya ke lubang memek Natalia yang sudah basah kuyup dan langsung mendorongnya masuk, hingga kepala kontol Ethan yang besar kaya jamur merah amblas dalam memek tembem Natalia, sehingga ada peju Natalia yang muncrat keluar.
”Hah..hah…shhh…brengs ek lo Ethannn. kontol lo…kontol lo…itu mo masuk ke memek guee…” erang Natalia kebingungan, antara gengsi dan birahi. Ethan diam saja, tapi memajukan lagi pantatnya sehingga tongkolnya yang besar masuk sekitar 2 cm lagi, tapi kemudian ditarik perlahan keluar lagi sambil membawa cairan pelumas memek Natalia. Sekarang pantat Ethan maju mundur perlahan, mengocok memiaw Natalia tapi tidak dalam-dalam, hanya dengan pal-konnya aja. Tapi, hal ini malah membuat Natalia blingsatan, keenakan.
”HMFPHH….HEEMMFFHH…SS HH AAHH…Ethannn kontol lo… kontol lo… ngocokin memek guee….hhmmmff”. Rasa gatal yang mengumpul di memek Natalia, serasa digaruk-garuk dengan enaknya. Natalia yang semula tidak mau dikontolin, jadi kepengen dikocok terus oleh kontol Ethan. Kata Ethan ”Jadi mau lo gimana? Gue stop neh”. Ethan langsung mencabut kontolnya, dan hanya menggesek-gesekkan di bibir memek Natalia. ”Ethaan…pleasee.. kentot gue.
Masukin kontol lo ke memek gue. Gue udah ga tahan gatelnya..gue pengen dikenttooott!!!” rengek Natalia sambil menggoyang-goyangkua pinggulnya, berusaha memundurkan pantatnya agar kontol Ethan yang dibibir memeknya bisa masuk lagi.
”Hahahaha sudah gue duga, elo emang lonte horny Van. Dari tampang & body elo aja gue tau, kalo elo itu haus tongkol” tawa Ethan penuh kemenangan. ”Ayo buka paha lebih lebar lagi” perintah Ethan. Natalia langsung menurutinya, membuka pahanya lebih lebar sehingga memeknya makin terpampang.
Ethan tanpa tedeng aling-aling langsung menusukkan kontolnya kuat-kuat ke memek Natalia. Dan…BLESHH…seluruh tongkol hitam itu ditelan oleh memek montok Natalia. Air peju Natalia terciprat keluar akibat tekanan tiba-tiba benda tumpul besar.
”AUUGGHHHH…………!!! ” pekik Natalia yang kaget dan kesakitan.
”Hehehe gimana rasa kontol gue Van” kekeh Ethan yang sedang menikmati hangat dan basahnya memek Natalia. Natalia masih shock dan agak tersengal-sengal berusaha menyesuaikan diri dengan benda besar yang sekarang menyesaki liang memeknya. ”Buseet..tebel banget nih kontol, memek gue penuh banget, keganjel. Mo buka paha lebih lebar lagi udah ga bisa.. mhhmff” erang Natalia dalam hati.
Karena Natalia diam saja, hanya nafasnya saja yang terdengar memburu. Ethan mulai menarik keluar kontolnya sampai setengahnya, kemudian mendorongnya masuk lagi. Demikian terus menerus dengan ritme yang tepat. ”Hehh..heh…mmm legit banget memek lo Vannn..” desah Ethan keenakan ngentotin memek Natalia yang peret tapi basah itu.
Hanya butuh tiga kocokan, Natalia mulai didera rasa konak dan kenikmatan yang luar biasa. Menjalari seluruh tangan, pundak, tokednya, sampai selangkangan dan seluruh memeknya. Rasa gatal yang sangat digemari oleh Natalia seperti mengumpul dan menjadi berkali lipat gatalnya di memeke Natalia. Natalia sudah tidak mendesah lagi, tapi melenguh dengan hebat. Hilang sudah gengsi, tinggal rasa konak yang dahsyat.
”UUHHHHH…..UHHH……OUUHHGG GG… ENNAAKKNYAA…”.
”OH GODD..memek GUE…memek GUE..”
Natalia terbata-bata disela lenguhannya yang memenuhi mobil..
”memek GUE..GATELLL BANGETT….KENTTOOTTT GUE TTHANN…ARGGHH…”
Lenguhan Natalia semakin keras dan omongan vulgar keluar semua dari bibir sexy-nya. Kepalan tangan Natalia menggegam keras, kepalanya menggeleng semakin cepat, pinggulnya bergerak heboh berusaha menikmati seluruh kontol Ethan.
Ethan pun terbawa napsunya yang sudah diubun-ubun. Tangannya meremas-remas toked Natalia tanpa henti dengan kasarnya, dan Ethan sudah tidak menciumi pundak & tengkuk Natalia, melainkan menggigitnya meninggalkan bekas-bekas merah. Pantatnya bergerak maju mundur dengan ritme yang berantakan, cepat lalu perlahan, kemudian cepat lagi, membuat kontol Ethan mengocok memek Natalia seperti kesetanan.
Bunyi pejuh Natalia yang semakin membanjir menambah nafsu mereka berdua semakin menggila. SLEPP..SLEPP..SLEPP..PLAK..PLA K…suara kontol yang keluar masuk memek dan benturan pantat Natalia dengan pangkal kontol Ethan terdengar di sela-sela lenguhan Natalia & Ethan. Tak sampai 10 menit Natalia merasakan aliran darah seluruh tubuhnya mengalir ke memeknya. Rasa gatal sepertinya meruncing dan semakin memuncak di tempat-tempat yang dikocok oleh tongkol Ethan.
”GUEE KELUAARRRR THANNN……OUUUHHHHHHHHH….A HHHHHHH…” teriak Natalia melampiaskan rasa nikmat yang tiba-tiba meledak dari memeknya. Ethan merasakan semburan hangat pada tongkolnya dari dalam memek Natalia. Karena Ethan tetap mengocokkan kontolnya, bahkan lebih cepat ketika Natalia mencapai klimaksnya, Natalia bukan saja dilanda satu orgasme, melainkan beberapa orgasme sekaligus bertubi-tubi.
”OAHHH…OHHH….UUUHH..KOK..K OK.. KLUAR TERUSSS NIIIHHH…” erang Natalia dalam klimaksnya yang berkali-kali sekaligus. Hal ini membuat Natalia berada dalam kondisi extacy dalam 30 detik lamanya. Badan Natalia berkelonjotan, air pejunya muncrat keluar dari dalam memeknya. ”Gilaa..enak bener than… gue sampe keluar berkali-kali” ujar Natalia agak bergetar karena Ethan masih dengan nafsunya mompain memek Natalia. ”Hehehe demen banget liat lo keluar kaya gitu Van. Betul-betul nafsuin. Tapi ini baru setengah jalan. Gue bikin lo lebih kelonjotan lagi. Gue kentot lo sampai peju lo keluar semua” kata Ethan.
Natalia hanya bisa merutuk dalam hati, karena memang dia merasa keenakan dientot Ethan dengan cara sekasar itu. Kemudian Ethan membalik tubuh Natalia agar terlentang dan bersandar di jok belakang. Kedua kaki Natalia diangkat dan mengangkang lebar sehingga Ethan bisa dengan jelas melihat memek Natalia yang chubby itu berleleran dengan peju Natalia. ”Than, udahan dulu ya.
Gue lemes banget” Natalia terengah-engah minta time-out. Tapi bukan Ethan namanya kalo nurutin kemauan si cewek. Bagi Ethan, si cewek harus digenjot terus sampai betul-betul lemes, baru disitu si cewek dapat klimaksnya yang paling hebat. Tidak pedulian rengekan Natalia, Ethan langsung mengarahkan kontolnya ke memek Natalia yang menganga, dan langsung BLEESHH..!! Dengan mudahnya memek Natalia menelan kontol Ethan.
”Hmmffpp..sshiitt..” Natalia cuma bisa mengumpat perlahan karena tiba-tiba saja (lagi) kontol Ethan sudah amblas kedalam memeknya. Ethan langsung menggenjot Natalia dengan kecepatan tinggi. SLLEPP…SLEEPP… SLLEPPP…SLEPP…. kontol Ethan keluar masuk memek Natalia dengan cepat. Natalia yang sudah lemes dan kehabisa energy, tiba-tiba mulai merasakan sensasi horny lagi. ”Oh shit..gue kok horny lagi. Lagi-lagi memek gue minta digaruk shhhh..” mengumpat Natalia dalam hati.
Ethan yang kini berhadapan dengan Natalia, bisa melihat perubahan mimik muka Natalia yang dari lemes dan ogah-ogahan, menjadi mimik orang keenakan dan horny abis. ”Hehehe gue kata juga apa. Elo memang harus dikentot terus, dasar memek lonte” ujar Ethan sambil terus memompa memek Natalia. Kedua tangan Ethan kini bertelekan di toked Natalia, dan meremasnya seperti meremas balon.
”AAHH…AHH…AHH..EEMMPPHH… .EKKHH….” erang Natalia yang merem melek keenakan dientot. Kali ini tidak sampai 5 menit, seluruh otot tubuh Natalia sudah mengejang. Kedua tangan Natalia memeluk dan mencakar punggung Ethan kuat-kuat. Lenguhan yang keluar dari mulut Natalia semakin keras.
”HOUUUHH….HOOOHH….UUUGGHHH …ENNAAKKKKK..TERUSSS THANN…. GENJOTTT TERUSS…. GUE AMPIIRR NEEHHH……..”.
”Woe, lonte, lo udah mo keluar lagi? Tunggu gue napa” damprat Ethan tapi tetapi malah mempercepat genjotannya. Tanpa dapat dihalangi lagi, memek Natalia kembali berkedut-kedut keras dan meremas-remas kontol Ethan yang berada didalamnya. Diiringi pekikan keras, Natalia mencapai klimaksnya yang kesekian.
”AAGGGHHHHHHHHHHHHH……….. ………GUE KLUUAARRR ……..”.
Natalia merasakan gelombang kenikmatan yang luar biasa itu lagi, dan seluruh tulangnya serasa diloloskan. ”Hhhh…..enak bangetttttt. Lemes banget gue” membatin si Natalia. Melihat Natalia yang sudah keluar lagi, kali si Ethan agak kesal karena dia sebenernya juga sudah hampir keluar. Tapi kalo si cewek sudah nggak binal lagi, si Ethan merasa kurang puas. ”Sialan, lo Van. Main keluar aja lo.
Kalo gitu gue entot diluar aja lo. Di sini sempit banget”.
Maka Ethan langsung membuka pintu mobil, keluar dan menarik Natalia keluar. ”Eh..eh.. apa-apaan ni Than. Gue mo dibawa kemana?” tanya Natalia lemes. “Kaki gue lemes banget Than, susah banget berdiri” tambah Natalia. Ethan langsung bopong Natalia keluar dari mobil. Langsung dibawa kedepan mobil. Lantas badan Natalia ditenkurapkan di kap depan BMW-nya.
Posisinya betul-betul merangsang. Pinggang ke atas tengkuran di kap mobil, dengan kedua tangan terpentang. Kedua kaki Natalia yang lemes menjejak tanah, dibuka lebar-lebar pahanya oleh Ethan. Natalia jengah sekali karena kini dia bugil di tempat terbuka. Siapa saja bisa melihat mereka. ”Than, balik dalam lagi aja yuk” ujar Natalia sambil berupaya berdiri.
Tapi dengan kuatnya tangan Ethan menahan punggung Natalia agar tetap tengkurap di kap mobil, sehinggu pantatnya tetap nungging. ”Kan gue udah bilang, gue bakal kentotin lo sampai habis peju lo Van” ujar Ethan yang nafsunya makin berkobar melihat posisi Natalia.
Hawa dingin malam malah membuat Ethan merasa energinya kembali lagi. Kedua tangan Ethan meremas bongkahan semok pantat Natalia, dan membukanya sehingga memek Natalia yang masih berleleran peju ikut membuka. Ethan langsung melesakkan kontolnya dalam-dalam ke memek Natalia. ”AHHHH…” pekik Natalia tertahan.
Kali ini Ethan betul-betul seperti kesetanan. Tidak ada gigi 1, atau 2, bahkan 3. Langsung ke gigi 4 dan 5. Genjotan maju mundurnya dilakukannya sangat cepat, dan ketika menusukkan tongkolnya dilakukan dengan penuh tenaga. PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK..bunyi pantat Natalia yang beradu dengan badan Ethan semakin keras terdengar. ”GILAA…ENAKKK BANGET NIH memekKK…..” Ethan mengerang keenakan.
Tangannya mencengkram pantat Natalia kuat-kuat, dan kepala Ethan mendongak ke atas, keenakan. Natalia yang mula-mula kesakitan, mulai terangsang lagi. Entah karena kocokan Ethan, atau karena sensasi ngentot di areal terbuka seperti ini. Perasaan seperti dilihat orang, membuat memek Natalia berkedut-kedut dan gatel lagi. Maka lenguhannya pun kembali terdengar.
”OUUHHH….HHHMMFFPPPPP….OHH H..UOOHH…ENAK..ENAK..ENAAKKK ….” Natalia meceracau.
Mendengar lenguhan Natalia, Ethan tambah nafsu lagi ”Ooo.. lo demen ya dikentot kasar gini ya Van..Gue tambahin lagi kalo gitu” kata Ethan dengan nafas memburu. Jari-jari Ethan tetap mencengkram bongkahan montok pantat Natalia, tapi bedanya kedua jari jempolnya dilesakkan kedalam lubang pantatnya.
Dan digerakkan berputar-putar didalamnya. Lubang pantat Natalia adalah juga merupakan titik sensitif bagi Natalia, sehingga mendatangkan sensasi baru lagi. Apalagi 2 jari jempol yang langsung mengobok-oboknya. Natalia makin blingsatan dan makin heboh lenguhannya.
”GILAA LO THAN…UUHHHHHH.. UHH..UHH.. OUUUUUUHHHHHHH…..!
Natalia sudah tidak bisa berkata-kata lagi, cuma lenguhan yang kluar dari mulutnya. Ethan tidak sadar bahwa setelah hampir 10 menit mengocok Natalia dari belakang, Natalia sudah dua kali keluar lagi. Natalia yang sudah agak lewat sensasi orgasmenya, mulai menyadari bahwa gerakan Ethan mulai tidak beraturan dan tongkolnya jadi membesar. ”Oh shit, Ethan mo keluar.
Pasti dia pengen nyemprot dalam memek gue. Harus gue cegah” pikir Natalia panik. Tapi, pikiran tinggal pikiran. Badan Natalia tidak mau diajak kerja sama. Mulutnya meneriakkan ”THAAN, JANGAN NGECRET DIDALLAMM….PLEASEE!!!”. Tapi Ethan yang memang sudah berniat menyemprotkan pejunya dalam memek Natalia, malah semakin semakin semangat menggenjot dalam-dalam memek Natalia. Natalia sendiri karena memeknya semakin disesaki oleh kontol Ethan yang membesar karena hendak ngecret, jadi terangsang lagi dan langsung hendak ngecret juga.
Maka, ketika Ethan mencapai klimaksnya, tangannya mencengkram pantat Natalia kuat-kuat, dan kontolnya ditekan dalam-dalam dalam memek Natalia, Ethan meraung keras. “HMMUUUUAHHHHH….AAHHHH” cairan peju hangat Ethan menyemprot berkali-kali dalam liang memek Natalia. Natalia pun bereteriak keras ” OUUUAAHHHH….GUE KELUARRRRR….” dan pejunya pun ikut muncrat lagi.
Kedua mahluk lain jenis itu berkelonjotan menikmati setiap tetes peju yang mereka keluarkan. Cairan peju Ethan dan Natalia berleleran keluar dari sela-sela jepitan kontol & memek Natalia. Banyak sekali cairan yang keluar meleleh dari memek Natalia turun ke pahanya.
Ethan puas sekali bisa menembakkan pejunya dalam memek cewek sesexy Natalia. Apalagi si Natalia ikutan keluar juga. ”Komplet dah” pikir Ethan. Karena lemas, Ethan ikut tengkurap, menindih tubuh Natalia di atas kap mobil. kontolnya yang mulai mengecil, masih dibiarkan di dalam memek Natalia. Sedang Natalia sendiri, masih memejamkan mata menikmati setiap sensasi extasy kenikmatan orgasme yang masih menjalarinya seluruh tubuhnya.
Belum pernah ia ngentot sampai keluar lebih dari 4 kali seperti ini. Apalagi sebelumnya dia sempat menolak. Rasa tengsin dan malu mulai menjalar lagi, setelah gelombang kenikmatan orgasmenya memudar.
Ethan yang masih menindihnya berkata ”Hehehe enak kan. Gue demen banget ngentot sama lo Van. Betul-betul binal & liar. Memek lo ga ada matinya, nyemprot peju mulu” kata Ethan seenaknya. Natalia cuma bisa diam dan ngedumel dalam hati. ”Udah, bangun lo. Anter gue pulang sekarang. Berlebih banget nih gue bayarnya” ujar Natalia ketus. ”Heheh ok..ok gue udah dapet apa yang gue mau. Sekarang gue anter lo pulang” balas Ethan.
Ethan pun bangun dari punggung Natalia dan beranjak ke pintu mobil dan mulai memakai pakaian dan celananya. Tapi kemudian dia heran, kok si Natalia masih tengkurapan aja di kap mobil. ”Hei, katanya mo pulang. Kok masih tengkurapan aja” tanya Ethan. Natalia tidak menjawab, hanya terdenger dengusan nafas saja. Ketika Ethan menghampiri, terlihatlah betapa merahnya muka Natalia, karena menahan malu. ”Than, bantuin gue bangun dong.
Kaki gue lemes banget. Selangkangan gue rasanya kaya masih ada yang ngganjel” ujar Natalia malu-malu. ”Hahaha…KO juga lo ya, cewe paling bahenol di kampus” tawa Ethan membahana. Bertambahlah merahlah muka si Natalia. Ketika mau bopong Natalia, tiba-tiba pikiran mesum Ethan keluar lagi. Dikeluarkanlah HP-nya yang berkamera. Ethan ambil beberapa shot posisi Natalia yang mesum banget itu plus dua close up memek Natalia yang berleleran peju.
Karena Natalia memejamkan mata untuk mengatur nafas, dia tidak sadar akan tindakan Ethan. Akhirnya Ethan kasihan juga, tubuh Natalia dibopong masuk kedalam mobil. Bahkan dibantuin memakai pakaian dan roknya lagi. Tapi ketika Natalia meminta panty-nya, Ethan berkata ”Ini buat gue aja. Kenang-kenangan. Lo ga usah pake aja. Memek lo butuh udara segar kelihatannya, habis tadi gue sumpalin pake kontol gue terus”. ”Sial lo Than. Ya udah, ambil dah sana” ketus Natalia.
Natalia langsung tertidur di kursi mobil. Baru terbagun ketika mobil Ethan sudah sampai di depan pagar kos-kosan Natalia. ”Lo bisa jalan ga Van? Kalo masih lemes, gue papah deh masuk ke kamar lo. Itung-itung ucapan terima kasih sudah mau ngentot ama gue malam ini hehe” kata Ethan nakal. Natalia tidak bisa menolak tawaran itu, karena memang dia masih merasa lemas dikedua kakinya. Maka Ethan pun memapah Natalia berjalan menuju kosnya.
Kamar Natalia ada di lantai 2. Kamar-kamar di lantai 1 sudah pada tertutup semua. Tidak ada penghuninya yang nongkrong di luar. Diam-diam Natalia merasa lega. Apa kata orang kalo dia pulang dipapah seperti ini. Kalo ga dibilang lagi mabok, bisa dibilang yang enggak-enggak lainnya. Tapi sialnya, ketika dilantai 2 mereka berpapasan dengan si Mirna yang baru dari kamar mandi. Mirna yang selama ini jealous dengan kesexy-an Natalia, perhatiin Natalia dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Tiba-tiba si Mirna ketawa sinis ”Napa lo Van”. ”Sedikit mabok Mir” jawab Natalia sekenanya. ”Mabok apa lo? Mabok peju kelihatannya” kata Mirna nyelekit sambil mandangi paha Natalia. Reflek Natalia nengok kebawah, betapa kagetnya Natalia, karena dia baru sadar tadi belum bersihin leleran peju Ethan dan pejunya sendiri. Lelehan peju mengalir dari dalam memek Natalia, sampai lututnya. Cukup banyak, sehingga kelihatan jelas.
PIASS! Muka Natalia langsung memerah. Natalia langsung berpaling, sedang Mirna terkekeh senang.
”Kalo elo kelihatannya malah kekurangan peju neh. Mana ada cowo yang ikhlas kasi pejunya ke cewe kerempeng kayo elo?” tiba-tiba Ethan nyeletuk pedes. Muka Mirna berubah dari merah, kuning sampai jadi ungu.
”Heh, gue juga punya cowok yang mau ngentot sama gue tanpa gue minta” balas Mirna ketus.
”Nah, berarti kan lo bedua sama, sama-sama butuh kontol & pejunya. Napa saling hina. Urus aja urusan lo masing-masing, dan kenikmatan lo masing-masing. Ga usah saling sindir” tandas Ethan.
Mirna langsung terdiam, dan ngloyor masuk dalam kamarnya. Natalia sedikit terkejut, ga nyangka kalo si bejat Ethan bisa ngomong cerdas seperti itu. Betul-betul penyelamatnya. Setelah ditidurkan di ranjangnya Ethan pamit ”Gue cao dulu ya. Thanks buat malam ini. Betul-betul sex yang hebat.
Baru kali ini gue ngrasain. Kalo lo pengen, call gue aja ya. kontoll gue selalu siap melayani hehe”. ”Enak aja. Ini pertama dan terakhir Than. Kapok gue naik mobil lo” balas Natalia pedas.
Ethan cuma tartawa saja, lalu berbalik menutup pintu dan pergi. Sebenarnya Natalia merasakan hal yang sama dengan Ethan, betul-betul sex yang luar biasa malam ini. Natalia ragu-ragu, bila Ethan ngajak lagi, emang dia bakal langsung nolak. Kok ga yakin ya? Sialan maki Natalia pada diri sendiri. Sekarang gue butuh tidur. Dalam sekejap Natalia langsung terlelap, tanpa berganti pakaian.


Rabu, 26 Agustus 2015

CERITA SEX DEWASA 21++


Cerita Sex: Training Kenikmatan – Kisah Nayata ini berawal ketika aku sering ditugaskan kantorku ke luar kota untuk mengikuti training, melakukan negosiasi dan maintain pelanggan yang umumnya adalah perusahaan asing. Oh ya, saya John, 32 tahun, berkeluarga dan tinggal di wilayah timurnya Jakarta. Bekasi kali ye. Sebetulnya sejauh ini tidak ada yang kurang dengan keluarga dan profesiku sebagai orang marketing. Sebagai tenaga penjual dengan berbagai training yang pernah kuikuti aku tidak pernah kekurangan teman, pria maupun wanita.
cerita-sex-training-kenikmatan
Cerita Sex: Training Kenikmatan – Ist

Di mata istriku aku adalah seorang suami yang baik, penuh perhatian dan selalu pulang cepat ke rumah. Namun di balik itu, sebuah kebiasaan, yang entah ini sudah kebablasan, aku masih suka iseng. Iseng dalam arti awalnya cuma ingin memastikan bahwa ilmu marketing ternyata bisa diterapkan dalam mencari aPapaun termasuk teman cewek, hehehe.. Marketing menurutku bersaudara dengan rayu merayu customer, yah si cewek tadi juga bisa tergolong customer. Anyway, Anne adalah orang kesekian yang masuk perangkap ilmu marketing versi 02 (versi 01 adalah customer beneran).
Anne gadis berkulit putih berumur 23 tahun, lulusan univ ternama, tinggi 167, berat 50, (buset, kapan gue ngukurnya ya). Ukuran bra gak hapal, karena sebetulnya aku lebih terkonsentrasi dengan yang di balik bra itu. Mojang Bandung ini kukenal dalam sebuah training di Puncak, Bogor. Dia dari sebuah perusahaan Periklanan di seputaran Sudirman Jakarta dan aku dari perusahaan konsultan Manajemen di sekitar Casablanca, juga di Jakarta.
“Hai Anne, tadi kulihat kamu ngantuk ya?” kataku ketika rehat kopi sore itu di sebuah training yang kuikuti.
“Iya nih, gue ngejar deadline 2 hari dan boss langsung nyuruh ke training ini” katanya.
“Kemari dengan siapa?” kataku menyelidik
“Sendiri.., kenapa, elo diantar ama bini ya?” Buset dah ketahuan nih gue udah punya bini.
“Ah, enggak, gue sama Andre.. tuh..” kataku sambil menunjuk Andre yang sedang asyik ngobrol dengan peserta lain.
“Lo sendiri kok gak ngantuk sih?”
“Gimana bisa ngantuk sebelah gue ada cewe cakep, hehehe..”
“Ah, masa? Siapa?” Ye, pura pura dia, pikirku.
“Itu tuh, yang tadi ngantuk..”
“Ah, sialan lo..” sambil tangannya mencubit lenganku. Usai sesi yang melelahkan sore itu, kami kembali ke kamar masing masing.
Baca cerita sex terbaru lainya di –> cerisex.net
Aku antar dia sampai pintu kamarnya dan janjian ngobrol lagi sambil makan malam.
“Hmm..elo kok nggak bawa jaket An?” kataku ketika dia kulihat agak meringkuk kedinginan di meja makan.
“Iya nih, buru buru.. kelupaan”
“Aku masih punya satu di kamar, biar aku ambilkan”
“Oh, gak usah John.. toh cuma sebentar..” Tapi aku keburu pergi dan mengambilkan baju hangatku untuknya.
“Thanks, John.. elo emang temen yang baik” katanya sambil mengenakan sweater. Aku membayangkan seandainya aku jadi sweater, heheheh.. Usai makan nampaknya dia buru buru ingin masuk ke kamar.
Anne tidak menolak ketika aku menawarkan mengantarkannya. Di depan pintu kamar dia malah menawarkan aku masuk, pengen ngobrol katanya. Alamak, pucuk dicinta ulam tiba. Aku pura pura lihat jam. Masih jam besar 20.15.
“Lain kali aja deh, gak enak kan ntar apa kata teman teman” kataku agak nervous tapi dalam hati aku berdoa, mudah mudahan dia tidak basa basi.
“Cuek aja John, kita kan ada tugas bikin outline..” Memang kebetulan aku dan Anne satu group dengan 3 orang lainnya, tetapi tugas itu sebetulnya bisa dikerjakan besok siang. Akhirnya aku masuk, duduk di kursi.
Anne menyetel TV lalu naik ke ranjang dan dengan santai duduk bersila.
“Gimana An, kamu udah punya gambaran tentang tugas besok?” kataku basa basi.
“Belum tuh, males ah ngomongin tugas, mending ngobrol yang lain saja” Horee.. aku bersorak, pasti dia mau curhat nih. Bener juga.
“John, gue jadi inget cowok gue yang perhatian kayak elo..sama bini elo juga begitu ya?”
“Yah, Anne.. biasa sajalah, sama siapa siapa juga orang marketing harus baik dong, apa lagi sama cewe kayak elo.. hehehe..”
“Tapi gue akhirnya mengerti kalau cowo perhatian itu gak hanya punya satu cewe, tul gak sih?”
“Tergantung dong An, buktinya gue punya bini satu, hahaha..”
“Tapi kayaknya elo juga punya cewe lain.. ya kan?”
“Kok tau sih?” kataku pelan.
Aku jadi ingat Vina mahasiswi yang minta bantuanku menyelesaikan skripsinya dan akhirnya bisa tidur dengannya. Tapi sungguh, aku tidak merusaknya karena aku mengenalnya dengan cara baik baik dan dia tetap virgin sampai akhirnya menikah.
“Stereotip saja, berbanding lurus dengan keramahan dan perhatiannya” katanya lagi dengan senyum yang genit. “Kenapa emang An, elo lagi ada masalah dengan cowo lo yang ramah itu?”
“Justru itu John, gue lagi mikir mau putus sama dia. Eh, sori kok malah curhat..”
“Santai aja An, setiap orang punya masalah dan banyak cara menghadapinya” kataku seolah psikolog kawakan.
“Gue melihat dia jalan ama temen gue, dan kepergok di kosan temen gue itu”
“Trus?”
“Gue gak bisa maafin dia..”
“Ya, sudah mungkin kamu masih emosi saja, santai saja dulu masih banyak pekerjaan. Toh kalau jodoh dia pasti pulang ke pangkuanmu..” kataku.
“Kadang gue pengen balas aja, selingkuh sama yang lain, biar impas..”
“Hmm.. tapi itu kan gak menyelesaikan?”
“Biar puas aja..” Tiba tiba dia menangis.
Wah gawat nih, pikirku. Aku mendekat dan berusaha membujuknya. Lalu entah bagaimana ceritanya aku sudah memeluknya.
“An, jangan nangis, entar orang orang pada dengar” Bukannya mereda, tangisnya malah makin keras. Kudekap dia sehingga tangisnya teredam di dadaku. Jantungku berdebar tak karuan.
Telunjukku menyeka air matanya. Kupandangi wajahnya. Bodoh amat nih cowoknya, cewe cakep begini kok disia siakan pikirku. Dan tanpa sadar aku mencium pipinya, dia melihatku dengan mata sayu lalu tiba tiba Anne membalas dengan kecupan di bibir. Wah, seperti keinginan gue nih, pikirku dalam hati.
Dan seperti kehilangan kontrol akupun membalas menghisap bibir mungil yang harum dan merekah itu. Anne membalas tidak kalah hotnya. Napasnya terengah engah tanda napsunya mulai naik. Dengan lembut kutidurkan dia. Dan dengan lembut pula tanpa kata kata, dari balik sweater aku sentuh kedua bukit kembar menantang itu. Anne mendesis desis.
“Terus John, perhatian elo bikin gue jadi wanita..”
“Tenang sayang, wanita seperti kamu memang pantas diperhatikan.. hmm?” Seperti minta persetujuannya, perlahan aku angkat sweater dan tshirtnya.
Sekarang kedua bukit kembarnya terbuka. Buset dah, putingnya sudah menonjol keras dan tak ada waktu lagi untuk tidak menyedotnya. Aku memang paling hobby menetek dan menghisap benda terindah di dunia ini. Anne terus mendesis desis. Tangannya juga sudah menggenggam senjataku yang mulai mengeras.
“Uh.. ahh.. uh..”
“Anne.. tubuhmu indah sekali..” Kataku memuji seperti halnya memberi pujian kepada customer perusahaanku.
“Ayo, John.. jangan dilihat saja, aku rela kamu apakah saja..”
“Iya, sayang..” kataku, sambil tanganku merogoh bagian depan celana jinnya.
Tangannya membantu membuka retsileting dan dengan cepat Anne sudah terlihat dengan CD warna kremnya. Hmm, seksi sekali anak ini, pikirku. Hmm..dari balik CD-nya terlihat bulu bulu halus dan hitam legam. Uh, aku sudah tidak sabar lagi namun dengan tenang aku mengelusnya dari luar. Anne menggelijang, matanya terlihat saya menahan gejolak. Perlahan kuturunkan CD-nya. Uh, sodara sodara, tercium aroma yang sangat kukenal, dia pasti merawat benda yang paling dicari semua laki laki ini dengan baik.
“Anne.. boleh aku cium?” bisikku pelan.
Anne mengangguk lemah dan tersenyum. Perlahan Anne merenggangkan kedua kakinya. Pasrah. Dengan kedua jariku, kubuka vaginanya dan terlihat klitorisnya yang merah merekah. Basah. Sungguh indah dan harum. Kujulurkan lidahku di sekitar pahanya sebelum mencapai klitorisnya. Anne mendesis desis dan mulai meracau dan terlihat seksi sekali.
“Ayo, John.. jangan buat gue tersiksa.. terus ke tengah sayang..” Aku malah menjilat bagian pusernya membuat dia uringan uringan dan makin bernafsu. Bermain sex memang perlu teknik dan kesabaran tinggi yang membuat wanita merasa di awang awang.
“Johnn.. gila lo, ke bawah sayang.. please..”
“Hmm.. iya nih, gue emang udah gila melihat memek yang indah ini sayang” kataku terengah engah.
Akhirnya lidahku hinggap di labia mayoranya. Kusibak dengan lembut rimbunan hutan yang sudah becek itu. Kuhurip cairan yang meleleh di sela selanya. Kelentitnya kuhisap seperti menghisap permen karet. Akibatnya pantatnya terangkat tinggi dan Anne menjerit nikmat. Lidahku terus merojok sampai ke dalam dalamnya. Kuangkat pantatnya dan kupandangi, lalu kusedot lagi. Anne berteriak teriak nikmat. Aku jadi kuatir kalau suaranya sampai keluar. Kupindahkan bibirku ke bibirnya.
“Tenang sayang, perang baru dimulai..” Kataku berbisik.
Ia mengangguk dan perlahan aku putar posisi menjadi 69. Posisi yang paling aku sukai karena dengan demikian seluruh isi memeknya terlihat indah. Batangku juga sudah terbenam di bibirnya yang mungil dan terasa hangat serta nikmat sekali. Kutahan agar aku tidak meletus duluan.
“Punya kamu enak John..” Pujinya layaknya memuji Customer.
“Iya, sayang punya kamu lebih enak dan baguss sekali..” kataku terengah engah.
“Uh, becek sayang..” Aku lanjutkan menjilat seluruh permukaan memeknya dari bawah.
Uh, benar pemirsa, siapa tahan melihat barang bagus dan cantik ini. Yang luar biasa, aku yakin dia masih perawan. Bentuk kemaluannya menggelembung dan benar benar seperti belum pernah tersentuh benda tumpul lain.
“Anne.. kamu masih perawan sayang..”
“Iya, John.. gue belum pernah..”
“Iya, kamu harus jaga sampai kamu menikah..”
“Gue gak tahan John, cepetan sayang..” Sungguh, meski banyak kesempatan aku belum pernah berpikir memerawani cewek baik seperti Anne ini, kecuali istriku.
Wanita yang kutahu sedang stress dan sedang mencari pelarian sesaat ini harus ditenangkan. Akan buruk akibatnya ketika dia sadar bahwa keperawanannya diberikan kepada orang lain yang bukan suaminya. Aku percaya jika sudah mencapai orgasme dia justru akan berterima kasih dan menginginkannya lagi. Kembali kujelajahi kemaluannya. Cepat cepat aku jilat berulang ulang klitorisnya.
Dan sodara pemirsa, apa kataku, pantatnya tiba tiba menekan keras wajahku dan mengejang beberapa kali..lalu mengendur.
“Uuhh.. gue nyampe Johnn.. aahh.. uhh.. uhh..” Masih dalam posisi 69, Anne terdiam sesaat, kulihat kemaluannya masih merekah merah.
Perlahan ia mulai bangkit dan mngecup bibirku.
“Sorry sayang, gue duluan..”
“No problem Anne.. kamu merasa mendingan?” Ia mengangguk, memelukku dan mencium bibirku.
“Terima kasih John, elo emang hebat..”
“Iya nih, Ann, gue minta maaf jadi telanjur begini..”
“Gak Papa kok, gue juga senang..” Kami mengobrol sebentar namun tangannya masih menyentuh nyentuh batangku.
Ia mengambilkanku minuman dan menyorongkan gelas ke bibirku. Ketika tegukan terakhir habis, bibirku perlahan mengulum bibirnya. Putingnya mulai mengeras dan aku mulai aksi sedot menyedot seperti bayi. Anne kembali menggelijang.
Aku bisikkan perlahan,
“Anne.. gue pengen menggendong kamu sayang”.
“Hmm..mulai nakal ya..” katanya dan merentangkan tangannya.
Aku peluk dan angkat dia lalu kusenderkan ke dinding dekat meja rias. Dari balik cermin kulihat pantatnya yang montok dan mulus itu, membuat gairahku meledak ledak. Dengan posisi berdiri, tubuhnya sungguh seksi. Aku perhatikan dari atas ke bawah, sungguh proporsional tubuhnya. Segera kusedot putingnya dan jariku sebelah kiri segera mengelus rimbunan hutan lebatnya. B
asah, hmm..dia mulai naik lagi. Klentitnya kupilin pilin pelan dan Anne mendesis seperti ular. Making love sambil berdiri adalah posisi favoritku selain 69. Perlahan sebelah kakinya kuangkat ke kursi pendek meja rias dan terlihatlah belahan memeknya yang merah merekah, indah dan seksi sekali Kuturunkan kepalaku dan segera kutelusuri paha bawahnya dengan lidahku. Dari bawah aku lihat wajahnya mendongak ke atas menahankan nikmat. Sungguh saat itu Anne kelihatan sangat seksi. Sebelum lidahku mencapai kelentitnya, aku sibakkan labia mayoranya dengan kedua Ibu jari.
Hmm.. sungguh harum.
“Cepat John.. gue udah gak tahan.. jilat sayang.. jilat..” Benar benar nikmat melihatnya tersiksa, namun sebetulnya aku lebih tersiksa lagi karena batangku sudah mengeras bagaikan batu.
Aku nyaris tak bisa menahan klimaks, namun aku harus membuatnya orgasme untuk kedua kalinya. Benar saja, begitu lidahku menyedot klitorisnya, Anne langsung mengejang dan berteriak pertanda orgasme. Kusedot habis cairannya. Luar biasa, aku menikmati ekspresinya ketika mencapai orgasme dan itu jugalah puncak orgasmeku. Cepat aku berdiri dan aku tekan batangku ke sela sela pahanya dan seketika muncratlah semua. crott.. crott..! Wuahh..
“Oh John, kita keluar bersamaan sayang..”
“Iya, enak banget An.. elo membuat gue gila..”
“Sama.., gue berterima kasih elo menjaga gue..”
“Gue sayang kamu An..” ***** Pemirsa, begitulah ceritanya.
Tak selamanya seks harus membobol gawang. Setelah kejadian itu Anne makin ketagihan.
Dia sangat terkesan bisa mencapai orgasme tanpa merusak keperawanannya. Dia juga menyukai posisi 69 dan posisi berdiri yang bisa mirip 69. Kadang kadang aku datang ke kantornya dan hanya dengan mengangkat roknya aku menjelajahi area area sensitifnya secara cepat dan efisien. Dan pada saat yang sama aku juga mencapai orgasme. Masih ada Vina dan Dina yang ketagihan seperti Anne. Aku selalu bilang pada wanita wanita berpendidikan itu bahwa suatu saat mereka akan menikah dan aku berjanji tidak akan memerawaninya. Cukuplah 69! - Mejapoker88